Sunshine Award, a Gift from my lovely and beauty friend

This is my first post in this year, 2013, and i really thanks to Mbak Ainun who give me this award, :)
Okay.. so this is a gift and a homework from my friend mbak Ainun.. :D here is her blog http://tiwwidy.wordpress.com , and her post about Sunshine Award ..

I dunno exactly what the sunshine award is, but it was a good idea giving me this, giving me a reason to write again.. hehe..Thanks Mbak Ainun.. :*
So this is it.. I'll answer the questions..

[Holiday Writing Challenge - Fanpage Only] Menulis Adegan Klimaks Ala Novel By Gagas Media


Tiga

Just spread all our your wings
And always chase your dreams
Leave all the pain and
Make our life begin
And when it seems to be hard
To life in our ways
But we must go on
To always struggling to make all
Our dreams come true...

Bahkan lagu dari band kesukaan Manda, J-Rocks yang didengarkannya lewat earphone yang tertancap di i-podnya, tidak bisa membuat Manda semangat seperti judulnya, Spirit. Manda terus menangis tanpa suara di ruangannya yang biru, bukan biru karena cat temboknya yang memang benar biru, tapi karena suasana hati Amanda yang sedang sedih. Dia menatapi foto yang terbingkai oleh bingkai biru, foto dua sosok bersama dirinya, kekasihnya dan sahabatnya. Dua orang yang sangat berarti bagi Manda. Tiba-tiba handphone Manda berbunyi. Dilihatnya layar handphonenya.
My BestFriend Calling.
Raut wajah Manda berubah menjadi lebih merah. Terlihat amarah dan bimbang di wajahnya. Dia memutuskan untuk menjawab telefon dari BestFriendnya itu. Ketika akan di angkat, telfonnya berhenti berbunyi.

Taiyou No Uta

            Film ini dibintangi oleh aktris dan penyanyi jepang Yui . Dalam film ini Yui berperan sebagai Kaoru Amane (雨音 薫 Amane Kaoru) , seorang gadis berusia 16 tahun yang menderita suatu penyakit kulit yang langka Xeroderma Pigmensontum (XP) , penyakit yang menyebabkan sinar radiasi ultraviolet matahari berpotensi mematikan baginya.
            Nah.. Penyakit itulah yang menyebabkan dia tidak boleh keluar pada saat siang hari [boleh sebenarnya, tapi dia harus memakai baju pelindung khusus yang ribet, gede, dan bikin gerah.. ]. Pada saat pagi hari dia hanya bisa melihat dunia luar dari jendela kamarnya. Setiap pagi Kaoru selalu melihat seorang pelajar laki - laki yang menunggu temannya di halte bis yang selalu membawa papan selancar. Kaoru tau namanya dari sahabatnya, Misaki  yang ternyata satu sekolah dengan si pelajar papan selancar itu.. Kouji Fujishiro ( Takashi Tsukamoto) namanya. 
           Suatu malam Kaoru pergi keluar dengan temannya Misaki [memang kaoru sukanya pergi malam - malam karena dia gak mau pake baju pelindungnya + malam hari sepi, jadi Kaoru suka menyanyi atau membuat lagu baru di tengah taman kota] dan tiba - tiba Kaoru melihat Kouji sedang berjalan, lalu Kaoru mengikuti Kouji dan mengajaknya berkenalan dengan cara yang aneh.. [Kaoru menubruknya dari belakang sampai Kouji jatuh lalu memperkenalkan dirinya dengan suara ngos-ngosan.. hehe..] lalu Misaki mengajaknya pergi dan meminta maaf kepada Kouji. 
          Esok malam, Kaoru bertemu dengan Kouji di halte bus, dan berkenalan secara baik - baik.. [hehe..], lalu Kaoru dan Kouji berjanji akan bertemu lagi dan Kaoru berjanji akan menyanyikan sebuah lagu untuk Kouji.. .Ketika mereka bertemu besok malamnya, pemain jalanan yang menjengkelkan telah mengambil tempat mereka. Akhirnya Koji memutuskan untuk mengajak Kaoru ke kota. Setelah melihat pemandangan kota, Kaoru mulai bermain di square. Kerumunan orang mendekatinya dan mendengarnya bernyanyi. Saking asyiknya keliling kota Yokohama Kaoru lupa bahwa sebentar lagi matahari akan terbit [kaoru tidak memberi tahu Kouji tentang penyakitnya.. ] ketika Kouji mengajaknya untuk melihat sunrise yang indah di pantai.. Kaoru menolak lalu langsung berlari pulang menuju rumahnya [matahari akan terbit beberapa menit lagi] namun Kaoru gak kuat berlari dan akhirnya kouji mengantarkan Kaoru dengan skuternya.. menjelang detik - detik terbitnya matahari ketika Kaoru sudah di depan rumanya.. Kaoru langsung lari menuju rumahnya dan langsung menutup pintinya dan melupakan gitarnya yang masih dibawa oleh Kouji. Ketika itu Misaki dan Orang tua Kaoru pulang dari pencarian Kaoru dan disitulah Kouji tahu penyakit yang diderita oleh Kaoru dari Misaki [ditambah bonus tamparan dari Misaki.. hehe..].
           Untuk sementara, Kaoru menolak untuk bertemu Kouji. Kouji mencari info di sebuah studio dimana Kaoru bisa merekam debut single , dan dia mencari pekerjaan kecil untuk mendapatkan uang untuk membayar itu semua. Saat makan malam, Kouji memberitahu rencananya untuk membuat CD untuk Kaoru. Saat mereka berjalan pulang malam itu, mereka mulai saling bicara dan Kaoru perlahan menyadari bahwa Kouji begitu peduli padanya. Penyakitnya memburuk, Kaoru tidak bisa merasakan tangannya dan tidakbisa bermain gitar. Dia meyakinkan Kouji bahwa ia masih memiliki suaranya. Di studio, Kaoru meminta keluarga dan teman-temannya untuk pergi. Dia menunggu mereka untuk menunggu CD nya saja.
           Waktu berlalu, Kouji menepati janjinya untuk membawa Kaoru ke pantai untuk melihatnya bermain surfing. Baju pelindung yang sudah bertahun-tahun dibiarkan akhirnya dipakai. Sekarang dia duduk di kursi roda. Kaoru mengeluh kalau baju pelindungnya mulai membuatnya gerah. Dengan ekspresi menyakitkan yang menyebabkan Ayahnya meyakinkan kalau dia melepas bajunya, itu tidak akan mengganggunya lagi. Kaoru berjalan lemah ke arah Kouji. Kouji segera menangkapnya. Kaoru mengendalikan dirinya pada saat terakhir, mengungkapkan bahwa itu adalah tipuan dan tawa di wajah terkejutnya.
         Akhirnya Kaoru meninggal sebelum CD-nya rilis, Kaoru diletakkan untuk beristirahat di sebuah peti mati yang penuh dengan bunga matahari. Kouji, teman-teman dan keluarganya mendengarkan CD Kaoru yang akhirnya diliris dan diputar di radio. Dalam adegan terakhir, Kouji merenung, pikirannya mengulang suara Kaoru begitupun juga dengan Misaki dan Orang tua Kaoru.
        Hiks... aku sampe nangis liatnya.. bener deh.. mengharukan banget..
        Tapi dari situ kita dapat mengambil hikmahnya, kita wajib bersyukur karena kita tidak diberi oleh Allah penyakit seperti Kaoru, sehingga kita bisa beraktivitas dengan leluasa.. Ok friends.. :)


Arigatou minna ^^

Lirik Lagu Life Is Like A Boat - Rie Fu

Ni buat requestnya frosaken999.blogspot.com kemarin..
nih.. liriknya..

Nobody knows who I really am
I never felt this empty before
And if I ever need someone to come along
Who's gonna comfort me, and keep me strong
 
We are all rowing a boat of fate
The waves keep on comin' and we can't escape
But if we ever get lost on our way
The waves would guide you through another day 
Tooku de iki o shiteru
Toumei ni natta mitai
Kurayami ni omoeta kedo
Mekakushi sareteta dake
 
Inori o sasagete
Atarashii hi o matsu
Azayaka ni hikaru umi
Sono hate made 
Nobody knows who I really am
Maybe they just don't give a damn
But if I ever need someone to come along
I know you would follow me, and keep me strong
 
Hito no kokoro wa utsuriyuku
Mukedashitaku naru
Tsuki wa mata atarashii shuuki de
Fune o tsureteku
 
And every time I see your face, the oceans heave up to my heart
You make me wanna strain at the oars
and soon I can see the shore 
Oh, I can see the shore
When will I see the shore
 
I want you to know who I really am
I never thought I'd feel this way towards you
And if you ever need someone to come along
I will follow you, and keep you strong 
Tabi wa mada tsuzuiteku
Odayaka na hi mo
Tsuki wa mata atarashii shuuki de
Fune o terashi dasu
 
Inori o sasagete
Atarashii hi o matsu
Azayaka ni hikaru umi
Sono hate made 
And every time I see your face, the oceans heave up to my heart
You make me wanna strain at the oars,
and soon I can see the shore
 
Unmei no fune o kogi
Nami wa tsugi kara tsugi e to watashitachi o osou kedo
Sore mo suteki na tabi ne
Dore mo suteki na tabi ne
 
Sebelumnya.. maaf agak telat.. baru buka blog ni..  

Sinopsis Roman : Burung - Burung Manyar

Roman ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang anak kolong yang bernama Setadewa atau oleh keluarga priyayinya dipanggil Teto. Teto ialah anak dari seorang Kepala Divisi Garnisiun 3 Magelang KNIL tentara negeri Holland dan seorang wanita keturunan ningrat keraton Surakarta bernama Maurice. Pada masa penjajahan Belanda di Hindia Belanda hidup keluarga Teto makmur, namun semuanya berubah ketika Jepang tiba di Indonesia. Ayahnya yang notabene tentara KNIL tentunya menjadi incaran Jepang. Ketika keadaan ekonomi keluarganya miris, tragedi menimpa Teto, ayahnya ditangkap oleh serdadu Jepang dan mamanya di tawan oleh tentara Jepang, mama teto diberi 2 pilihan, menjadi gundik pemuas nafsu tentara Jepang atau ayahnya meninggal. Maka Mauruce memilih pilihan yang pertama. Teto tiba tiba menjadi sebatang kara, lalu dia pergi ke rumah saudara dari Omnya Pangeran Hendraningrat di daerah Keramat. Teto tiba di rumah keluarga Antana, disambut oleh Si prenjak Larasati Antana dan ayahnya juga ibu larasati yang keturunan nigrat keraton Surakarta.
Di kediaman keluarga Antana, Teto merasakan kenyamanan dan kasih sayang dari Larasati, yang menjadi temannya bermain dan memberi makan burung – burung semasa kecil di lingkungan istana Surakarta. Ketika beranjak dewasa Teto memilih untuk meneruskan perjuangan ayahnya menjadi tentara KNIL sementara Larasati memilih menjadi juru ketik di istana negara. Suatu hari Teto bertemu atasannya, dan ketika itu dia mengetahui bahwa dulu atasannya pernah melamar Maurice, mama Teto. Dan melalui atasanya pula Teto mengetahui bahwa mamanya belum meninggal melainkan menderita kelainan jiwa. Hidup Teto hancur, dan dia merindukan Larasati.
Teto berhenti menjadi KNIL dan dia bekerja di luar negeri sebagai juru komputer di perusahaan Oil Pacific. Pekerjaannya membawanya kembali ke tanah kelahirannya, Indonesia. Teto kembali ke Indonesia untuk menyelidiki masalah perusahaan tempatnya bekerja, dan ketika itulah Teto bertemu kembali dengan si prenjak Larasati pada seminarnya. Ternyata ketika itu Larasati telah bersuami dan mempunyai 3 orang anak. Teto dipecat dari perusahaannya karena dianggap berkhianat, lalu Teto kembali hidup bersama keluarga Antana bersama suami Larasati. Ketika itu Teto dan juga Larasati menyadari bahwa mereka masih tetap sayang antara satu sengan yang lain, tidak sebagai keluarga, melainkan perasaan lain. Ibu Larasati dan juga suami Larasati menyadarinya juga, Teto merasa tidak enak dan ingin pergi dan hidup sendiri. Tetapi keluarga Antana memintanya tetap tinggal. Ketika suatu hari Ayah dari Suami Larasati meminta Larasati dan Suaminya untuk melaksanakan Haji. Namun naas, Larasati dan suaminya tewas, pesawat yang ditumpanginya jatuh di Kolombo. Dan akhirnya, Teto memutuskan untuk merawat 3 anak Larasati yaitu Kris, Padmi, dan Teto kecil bersama Ibu Antana.

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.